Lampu Pijar

gelap-cahaya-terang

  • Hei, selamat datang, sugeng rawuh, welcome di blog saya. Di sini tempat corat-coret saya. Itung-itung turut mengurangi pemakaian kertas dan menjaga lingkungan :). Let's go green and enjoy reading.

Hitam Putih Kehidupan

Posted by Arif Sofi On Jumat, Oktober 12, 2012 4 comments



Kemarin malam, saya menyaksikan acara Hitam Putih yang pada saat itu bintang tamunya adalah Uya Kuya sekeluarga. Yang menarik dari acara yang ditayangkan semalam adalah beberapa pesan moral yang bisa kita ambil.
Salah satunya yaitu saat si Host (Deddy Corbuzier) memberikan hadiah kepada dua anak Uya Kuya (Cinta dan Nino). Hadiah pertama diberikan kepada Cinta, yang dibungkus dengan kotak berwarna merah  muda kemudian dihiasi dengan pita. Isi dari kotak itu adalah sebuah lollipop. Hadiah kedua diberikan kepada Nino (adik laki-laki Cinta). Hadiah kali ini tanpa kotak kado, hanya dimasukkan dalam sebuah kantong. Dan setelah dikeluarkan isinya pun sama, sebuah lollipop tapi dengan ukuran yang lebih besar daripada sebelumnya.
Yang bisa diambil dari kejadian tersebut adalah pada dasarnya semua perempuan itu menyukai keindahan. Gaun yang indah, rumah yang bersih dan rapi, bunga-bunga dengan ragam warna yang mempesona, laki-laki dengan kata-kata yang baik dan sopan. Apapun itu asalkan menunjukkan sebuah keindahan, perempuan akan lebih tertarik. Dicontohkan dengan hadiah berupa lollipop yang dibungkus dengan kotak kado kemudian dihiasi dengan pita. Lain halnya dengan laki-laki. Laki-laki tidak terlalu mempermasalahkan tentang keindahan tapi cenderung lebih pada nilai, baik kuantitas maupun kualitas. Sifat dasar laki-laki adalah senang jika dia dinilai lebih (memiliki nilai tambah), baik itu oleh orang tuanya, saudara, istri, atasannya di kantor , siapapun itu. Dicontohkan dengan lollipop yang hanya dimasukkan dalam kantong tetapi memiliki ukuran yang lebih besar.
Pesan moral kedua yaitu ketika Deddy Corbuzier menceritakan pengalamannya saat jalan-jalan bersama anaknya. Dia menceritakan waktu itu anaknya bermain perosotan dalam sebuah arena ice skating. Untuk menikmati wahana tersebut, mereka harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 35.000,00/30 menit. Ketika sang anak sedang asyik bermain, dia melihat ada seorang anak seusianya menangis, merengek kepada kedua orang tuanya agar diperbolehkan untuk bermain perosotan tersebut. Tapi si orang tua tersebut tetap tidak memperbolehkan sang anak untuk bermain. Bahkan si orang tua bilang pada anaknya “Ngapain main begituan, ngabisin uang aja.” Melihat kejadian tersebut, anaknya si Deddy Corbuzier merasa iba dengan si anak yang menangis. Kemudian dia memberikan uang Rp 50.000,00 miliknya sendiri kepada orang tua si anak agar anaknya diperbolehkan untuk bermain perosotan. Orang tua anak tersebut menolak pemberian tersebut. Mungkin karena merasa tersinggung, si orang tua mengeluarkan dompetnya dan disana terdapat segepok uang ratusan ribu. Mereka orang kaya, tapi sayangnya mereka tidak mau mengorbankan (hanya) sedikit dari kekayaannya untuk kebahagiaan anaknya. Miris. Bayangkan ketika nanti si anak tersebut sudah dewasa dan sang orang tua tersebut sudah sangat tua bahkan sakit-sakitan dan diharuskan untuk berobat ke rumah sakit, lalu si anak tersebut ngomong “Ngapain ke rumah sakit, ngabisin duit aja.” Sakit bukan?
Dari kejadian tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa apa yang kita tanam saat ini, dikemudian hari kita sendirilah yang akan menuai hasilnya. Dalam hal apapun, dunia maupun akhirot. Saat orang tua mengajarkan kebaikan ke anak-anaknya maka saat si anak telah dewasa, anak tersebut pasti akan membalas kebaikan kita. Selain itu anak tersebut nantinya juga akan mengajarkan kebaikan ke anak-anaknya kelak, sama seperti saat kita mengajarinya dulu. Biarpun anak-anak, biarpun masih kecil tapi mereka tahu dengan apa yang kita perbuat. So, jangan salah langkah dalam memberikan pembelajaran pada anak. Jangan takut menderita, miskin, melarat dsb dengan pengorbanan yang kita lakukan. Semua itu akan terbalas dengan kebahagiaan orang-orang di sekitar kita. Sering kali yang saya temui, pengorbanan yang dilakukan kecil nilainya bila dibandingkan dengan kebahagiaan yang akan diperoleh. Jangan segan untuk menolong orang, jangan segan untuk menyapa “hai” ataupun melayangkan senyuman, jangan segan untuk bersedekah, jangan segan untuk beribadah. Percayalah,hasil yang akan didapat insya Alloh akan lebih menyenangkan.

Pilihan Alloh Saja

Posted by Arif Sofi On Rabu, Oktober 10, 2012 0 comments

Pukul 07.15 WIB
Setelah absen, aku langsung naik ke ruanganku di lantai 10. Berhubung pagi tadi aku sudah makan, kali ini aku memutuskan untuk tetap di ruangan. Mengeluarkan netbook dari dalam tas kemudian menyalakannya. Sembari menunggu proses booting selesai, aku menyeduh secangkir teh manis hangat, lumayanlah untuk menghangatkan suasana di pagi ini. Baru beberapa saat aku duduk di kursiku, ada orang yang mengucapkan salam dari arah belakangku.
Assalamualaikum.”
Waalaikumussalam,” jawabku.
Oh ternyata seorang Bapak dari direktorat sebelah. Ada apa gerangan pagi-pagi begini beliau mencariku.
“Mas Arif ada photoshop nggak?”
“Ada pak.”
“Amal sholih edit foto anak saya, Mas. Mau dipake buat haji,” kata si Bapak sambil menyerahkan flash disk.

Kawah Putih

Posted by Arif Sofi On Senin, Oktober 08, 2012 0 comments


Setelah acara keakraban kemarin ada satu kesimpulan yang saya dapatkan.
Secepatnya memiliki kamera DSLR!
*maribung, mari menabung.



Posted by Arif Sofi On Minggu, September 30, 2012 0 comments


Dipercepat? Coba pikir ulang deh, bukannya lebih baik tepat pada waktunya yah.

Jogja Istimewa

Posted by Arif Sofi On Selasa, September 25, 2012 0 comments





Jogja...Jogja...tetap istimewa. 

Istimewa negerinya.

Istimewa orangnya.J

Posted by Arif Sofi On Senin, September 24, 2012 0 comments


H-7 polling penempatan.
Terlalu yakin atau terlalu ceroboh? Entah kalimat mana yang pantas untukku sekarang. Sampai sekarang aku sendiri belum memikirkan apa yang akan kutulis pada tanggal 1 Oktober nanti. Soal pilihan, jelas aku punya pilihan. Jogjakarta. Sayangnya, mau nggak mau kami (510 pegawai baru) harus memberikan pilihan penempatan selain di pulau Jawa. Hmm…sepertinya bakal jadi pilihan yang sulit yah.

Posted by Arif Sofi On Selasa, September 18, 2012 0 comments


Selama masih ada krenteg di dalam hati untuk berubah, INSYA ALLOH ada jalan. Bagi yang sudah terbiasa jangan besar kepala, ditingkatkan dan disyukuri. ALHAMDULILLAH. J   

Behavior Change

Posted by Arif Sofi On Senin, September 17, 2012 0 comments

Setelah melewati sekian hari di bulan Ramadhan, terbesit dalam benak saya iklan salah satu merk pasta gigi terkemuka beberapa waktu silam. Iklan itu diluncurkan sekitar maret 2012 dengan tema "Gerakan 21 Hari Tari dan Sikat Gigi". Bahkan berhadiah jalan-jalan ke Hongkong katanya. Sekarang pariwara itu tidak tayang lagi di layar kaca. Apa hubungannya dengan puasa Ramadhan?? hubungannya adalah masalah 'behaviour change'- perubahan perilaku.


Walau sudah ada target-target tertentu selama menjalani puasa, rasanya dari tahun ke tahun belum ada perubahan signifikan bagi setiap diri yang peduli. Pas bulan Ramadhan tertib, atau agak tertib dibanding selain Ramadhan. Setelahnya akan kembali ke kebiasaan lama lagi. Nah, meminjam
tema iklan di atas, rasanya kali ini kita perlu mencobanya. Bayangkan, selama puasa kita khatam 30 juz Quran, setelah ramadhan bahkan sampai ketemu ramadhan lagi belum bisa mengkhatamkan juga. Lihat shalat sunnahnya. Selama ramadhan aktif taraweh minimal 11 rakaat, lewat ramadhan tak berbekas. Witir yang 1 rekaat saja ogah. Apalagi rutin shalat malam 11 rekaat. Sekarang cermati juga puasanya. Sebulan penuh berpuasa, setelah ramadhan males setengah mati untuk puasa sunnah. Nah, berarti ada yang salah di sini.

Potato #5

Posted by Arif Sofi On Senin, September 17, 2012 0 comments

Khasya Saqila Rahmat

Yang ini namanya Khasya, umurnya baru 4 tahun. Aku paling suka kalo ngajak ngobrol khasya via telepon, soalnya dia ceriwis. Kalo pas aku telepon, Khasya senang bercerita tentang kegiatannya selama PAUD, kadang dia menyanyikan lagu yang baru diajarkan sewaktu PAUD, dia bercerita mengenai baju angry birds nya yang baru, atau dia pamer karena dibelikan es krim.

Potato #4

Posted by Arif Sofi On Minggu, September 16, 2012 0 comments

Daun (separuh) hati.
Sedikit oleh2 dari Situ Gintung. Dan kelompok kami menjadi kelompok terheboh (maklum ra nduwe isin kabeh :p). Yang penting tambah rukun, kompak, semangat dalam ibadah. INSYA ALLOH.

Posted by Arif Sofi On Jumat, September 14, 2012 0 comments

Hey, kamu. Iya kamu yang ada di situ. Aku mohon, kamu jangan lagi dekat-dekat dengaku ya. Aku takut, aku akan jatuh cinta sama kamu. Tapi kamu juga jangan jauh-jauh dariku ya. Aku kuatir, aku akan merindumu.
#postingan nggak jelas di akhir pekan
tetap SEMANGAT!!! 

Rindu

Posted by Arif Sofi On Kamis, September 13, 2012 0 comments

Entah kenapa, setiap orang yang sedang dideru asmara mendadak puitis religius. Tidak mutlak, tapi aku sering menjumpai orang-orang tersebut (termasuk aku?). Cinta tak bisa diraba tapi bisa dirasa. Selamat merasakan cinta J.

Potato #3

Posted by Arif Sofi On Kamis, September 13, 2012 0 comments

Singapore?
Hahaha, ini jalan2 nggak jelas hari minggu kemarin. Nawaitu pengen ke Ragunan tapi malah nyasar ke Singapura?

Namanya Auliya

Posted by Arif Sofi On Rabu, September 12, 2012 0 comments


Auliya namanya. Orang-orang biasa memanggilnya Liya. Auliya, dalam bahasa Arab berarti kekasih. Mungkin itu adalah doa yang diberikan oleh kedua orang tuanya agar kelak Auliya benar-benar bisa menjadi kekasih bagi siapapun. Dan ternyata benar adanya bahwa menamai anak sejatinya adalah doa bagi anak itu sendiri. Auliya tumbuh menjadi gadis sederhana nan cantik yang baik dan juga ramah. Menjadi “kekasih” semua orang. Kepada siapapun dia tak segan menyapa dan melayangkan senyum. Termasuk saat pertama kali berjumpa denganku.

Saat itu, kebetulan aku ditunjuk menjadi kiriman dalam asrama Qiroatussab’ah (QS). Kala itu aku adalah seorang remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA dan Liya seorang murid kelas 3 SMP. Kami sama-sama menjadi kiriman dalam asrama tersebut. Aku mengetahui nama Liya karena namanya sering disebut-sebut oleh kiriman yang lain, kaum adam tentunya. Hanya sebatas tahu nama dan belum mengenalnya, bahkan aku belum pernah bertatap muka dengannya.

Catatan Cinta #1

Posted by Arif Sofi On Selasa, September 11, 2012 0 comments

Jika kau benar-benar mencintainya, seharusnya kau MENJAGANYA AGAR TIDAK MELANGGAR LARANGAN ALLOH, bukan malah mengajaknya untuk melanggar larangan Alloh.

#nasihat untuk diri sendiri

Terkenal

Posted by Arif Sofi On Senin, September 10, 2012 0 comments


"Coba lihat dia kawan, begitu terkenal. Banyak wanita mengidolakannya."

Seketika kemudian aku membayangkan, aku ada di posisinya. Jadi idola dan tentunya banyak penggemar. Ah, aku jadi senyum-senyum sendiri membayangkannya. Sepertinya menyenangkan gumamku.

Hahaha…sejurus kemudian aku tertawa. Mentertawakan diriku sendiri tepatnya.

Aku geleng-geleng sambil menepuk jidatku. Dasar aneh. Padahal setiap hari aku selalu berdoa agar dijauhkan dari pelanggaran-pelanggaran. Tapi kenapa aku malah kepikiran menjadi idola dan populer di kalangan kaum hawa? Benar-benar aneh. Aku selalu minta agar tidak terbakar tapi aku malah bermain api.

Aku menjadi orang terkenal? Ah terlalu muluk sepertinya. Aku malah kuatir kalau ke-terkenal-an ku mengalahkan ke-faham-an ku. Aku ini laki-laki yang mudah jatuh hati, serius! Sedikit senyum saja, mampu melelehkan hatiku. Terkenal? Otak ku berpikir sekali lagi mengenai hal itu. Terkenal identik dengan idola, banyak penggemar, menyenangkan. Ah aku rancu dengan kata yang terakhir. Kau bisa bayangkan bagaimana jika semua penggemarku memberikan senyuman termanisnya untukku. Hmmm, bisa klepek-klepek aku dibuatnya. Barang kali jika aku menjadi terkenal, kau tidak akan mendapati aku yang sekarang. Dikenal, itu sepertinya sudah cukup bagiku dan terdengar lebih bersahabat. Ternyata Alloh punya cara tersendiri untuk menjauhkan hamba-Nya dari ‘api’.

Adam dan Hawa

Posted by Arif Sofi On Rabu, September 05, 2012 2 comments


“Lif, kau pernah dengar cerita tentang Nabi Adam dan Hawa?”
“Iya, aku pernah mendengarnya. Dulunya mereka hidup di surga tapi karena melanggar larangan Alloh mereka diturunkan ke muka bumi.”
“Di bumi, mereka sempat berpisah cukup lama Lif. Adam pun berkelana di bumi untuk menemukan Hawa. Sampai akhirnya mereka bisa berjumpa kembali. Kau tahu kenapa bisa demikian Lif?”
“Hmmm, semua itu sudah kehendak Alloh. Mungkin disamping itu karena mereka memang berjodoh.”
Raisa tersenyum mendengar jawabanku. Dia masih menatapku.
“Sa, kau mau aku menceritakan sedikit tentang jodoh?”
“Oh ya, memangnya apa yang kau ketahui tentang jodoh?”

Indahnya Islam

Posted by Arif Sofi On Selasa, September 04, 2012 0 comments


Telah datang dua hadits yaitu dari Aisyah dan Abu Hurairah dan keduanya dalam Shahih. Bahwasanya salah seorang laki-laki datang menemui Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah aku telah binasa.”
Kemudian kata Rasul, “Apa yang membuatmu binasa?”
Kemudian ia menjawab, “Aku telah menjima’i istriku siang hari di bulan Romadhon.”
Dan dalam hadits Abu Hurairah, berkata seorang laki-laki, “Ya, Rasulullah aku telah binasa.”
Beliau berkata, “Apa yang telah membuat engkau binasa?”
Kemudian dia menjawab, “Aku telah menjima’i istriku di siang hari bulan Romadhon.”
Beliau berkata, “Apakah engkau punya budak untuk kemudian engkau merdekakan?”
Dia menjawab, “Tidak.”
Kata Rasul , “Apakah engkau mampu untuk shaum dua bulan terus menerus?”
Kemudian dia menjawab, “Tidak.”
Kemudian kata Rasul , “Apakah engkau mampu untuk memberi makan 60 orang miskin?”
Dia menjawab, “Tidak.”
Kemudian dia duduk. Kemudian Rasul mendatanginya dengan membawa satu karung tamr (kurma) kemudian berkata, “Ambillah ini dan engkau bershodaqoh dengan ini!”.
Kemudian laki-laki menjawab, “Ya Rasulullah, tidak ada yang lebih faqir dari aku “demi Alloh  di antara dua kota Madinah ini.”
Kemudian Rasulullah tersenyum dan berkata, “Ambillah ini, dan beri makanlah keluargamu!” (HR. Bukhori)


Hadits di atas menjelaskan mengenai kafarohnya orang yang menyetubuhi istrinya di siang hari pada waktu bulan Romadhon atau dengan kata lain masih dalam keadaan berpuasa. Dalam hal ini saya tidak akan membahas mengenai kafaroh tersebut karena hal itu telah dijelaskan secara gamblang dalam hadits di atas. Saya hanya ingin sedikit bercerita terkait hadits di atas.

Ramainya Bunderan HI Pagi Ini

Posted by Arif Sofi On Senin, September 03, 2012 2 comments

Sewaktu berangkat menuju kantor, aku dikejutkan karena di sekitar Bunderan HI berjubel banyak sekali orang. Awalnya aku mengira ada di demo. Tapi setelah aku amati, kok kebanyakan malah mbak2 SPG dan mas2 SPB (Sales Promotion Boy?? nama yg aneh). Dan disana mereka membagikan bermacam-macam souvenir kepada para pejalan kaki maupun pengendara motor yang kebetulan melintas di sepanjang Bunderan HI. Tak luput aku pun mendapat beberapa souvenir dari mbak2 SPG dan mas2 SPB. Inilah beberapa souvenir yang aku dapatkan. J


Patah hati?

Posted by Arif Sofi On Minggu, September 02, 2012 2 comments


Kau pernah alami bagaimana rasanya patah hati?
Ah entahlah, tapi sepertinya aku pernah membuat orang patah hati. Maaf ya J
Tak sengaja sebenarnya, bahkan tak terlintas sedikitpun dalam benakku. Ah saya ini siapa tho? Terkenal juga nggak, tampang ya apa adanya, harta…ah jangan ditanya? Buat makan aja harus kerja srabutan kesana-kemari. Boro-boro membuat orang patah hati, pun membuat orang jatuh hati juga enggan.
Heran? Pasti.
Apa tho kok bisa-bisanya saya yang ‘hanya’ seperti ini bisa buat orang patah hati? Dilihat dari apanya coba? #geleng2
Tapi ada hikmah dari semua itu. Pertama, Alhamdulillah ya Alloh, biarpun begini ternyata masih ada orang yang mengasihi mengkasihani diri hamba. Kedua, ternyata yang namanya komunikasi itu sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, jangan pernah buat siapapun patah hati/sakit hati/iri hati dan sebangsanya.
Semoga setelah kejadian tempo hari, tidak ada lagi yang patah hati oleh karena ulah saya. Tak enak rasanya melihat orang bersedih karena kecerobohan kita biarpun itu tak disengaja.
Semoga kita tidak saling dosa-mendosakan yah.

Potato #2

Posted by Arif Sofi On Minggu, September 02, 2012 0 comments

Jizdan.
Ini diambil pas pulang dari ngaji. Jizdan ini keponakan yang suka maen bola, sama kayak om-nya.


Mawar & Jizdan.
Kalo ini pas di Jogja, acara nikahan sepupu. Itu mawarnya mas&mbak penganten lho.

Champions League 2012-2013

Posted by Arif Sofi On Jumat, Agustus 31, 2012 0 comments

Drawing Champions League

Hasil drawing Liga Champions 2012-2013 telah ditentukan. Uyeee...this is the greatest competition in club football. Dan yang paling ditunggu-tunggu mungkin laga di Grup D. The champions of Spain, Netherlands, Germany and England were all thrown together in the same group. Drama apa yang akan dipertontonkan oleh 32 klub dalam Champions musim ini? Wallohua'lam bissowab #eh.

Potato #1

Posted by Arif Sofi On Kamis, Agustus 30, 2012 0 comments

Baby & Hijab
Ini Liliana pas masih umur sekitar 3 tahunan. Ngambil foto ini pakai HP Sony Ericsson k310i yang jadul itu (dan sekarang si HP udah ilang).

Mengejar Matahari

Posted by Arif Sofi On Kamis, Agustus 30, 2012 0 comments

Mengejar matahari

Ternyata ada kesamaan ketika saya berangkat maupun pulang ngantor, sama-sama mengejar matahari.

Lionel Messi

Posted by Arif Sofi On Kamis, Agustus 30, 2012 0 comments

Lionel Messi
Melihat Messi memainkan bola di lapangan seperti melihat pelukis memainkan kuasnya di atas kanvas, sama-sama menunjukkan sebuah seni.

Kicauan Pencinta Kata

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 29, 2012 0 comments


Selasa malam, 31 Januari 2012.
Sekitar pukul 19.35 mata saya seolah tertarik oleh kicauan 2 Pencinta Kata yang saling bersahut-sahutan di sepanjang timeline Twitter saya. Daripada memenuhi kolom favorit saya, jadi lebih baik dipindahkan kesini. Berikut percakapan mereka, silahkan ditilik.. ;)

………………………………………………………………………………………………………..

Z : Koe orang tau kenapa twit gua suke nongol dua kali??!
R : Karena sekali kamu itu ga cukup
Z:  Jangan suka ngeledek. Sekali lagi kamu ngeledek, kubuat puisi berjudul Rahne, dan ditulis dengan huruf besar semua. :|
R: Kok ngeledek? Itu pujian. Ah mata kamu udah kebanyakan debu, tulisanku ga disaring dulu sebelum ditelan kepalamu.
Z:  Baiklah, aku minta maaf. Berilah maaf saja. Jangan memberi hati sekaligus. Aku takut kamu sakit, nanti bisa banyak yang jenguk.
R: Kamu minta maaf, aku minta kamu. Gimana? *siap siap dicubit dari 8 arah mata angin*
Z: Mintalah aku kepada Tuhan, sebab Ia yang memilikiku.
R: Kata Tuhan kamu ada di tangannya. Kata orang orang, jodoh di tangan Tuhan. Aku ingin membuat tali simpul di kedua kalimat tadi
Z: Aku sadar aku pernah salah dan mungkin masih, tetapi mungkin kamu tidak sadar, kamu pemaaf yang aku cari.
R: Udah udah, ada banyak mata yang menangkap kita berdua, nanti kita susah keluar dari kepala mereka. :p
Z: Baik, ini terakhir. Aku cuma mau bilang, sampai sekarang aku belum mendapat jawaban tentang mengapa kamu tak punya sayap. Bye.
R: Btw, sayapku tersimpan rapi, akan kupakai nanti, sabar, aku baru terjatuh.
Z: Kamu tidak usah terbang. Berjalan saja, biar aku jadi lantainya.
R: Kalo kamu jadi lantai, jangankan menginjak, berjalan jinjit aku pun tak mau. Kalo aku berjalan, iringilah aku. Sehasta bahumu.
Z: Aku hanya ingin sekali menjadi lantai. Biar aku dapat mencium lututmu yang bertelut sebut namaku kepada Dia.
R: Aku bersujud, kamu berlutut. Doa kita sedang berada di lintasan. Jika tidak bertemu, terima kasih sudah pernah menyebut namaku
Z: Bahkan aku tidak menyebut namamu saja, aku memahatnya di dalam hati, dengan tatapan diam yang paling tajam.
R: Jika namaku terpahat, maka bayanganmu terukir di bias mata. Biar Tuhan yang melukis kita, entah di kanvas yang sama atau tidak
Z: Itulah mengapa aku merasa beruntung. Aku dapat melihat lukisan Tuhan, dan itu kamu, pelukis kata. :)
R: Dilihat olehmu adalah keberuntungan yang paling manis. Aku ingin berlari ke mimpimu dan diam sejenak disitu.
Z: Dan matamu adalah penerang dalam menulis, sehingga kata-kataku dapat berjalan ke segala pelosok kepala. :)
R: Aku heran belum ada rasi bintang dengan sebutan namamu. Rasa rasanya pantas, karena kamu penerang dalam langit kata-kataku.
Z: Berapa banyak pasir di laut, Ne? Sebanyak itu aku ingin kamu tersenyum.
R: Sekeras apa angin di musim ini? Aku ingin mereka menghempaskanku sekarang dan melengkungkan pelangi memancing tawamu.
Z: Haha, dasar pintar. Segala alam kau libatkan hanya untuk buat orang sedebu aku tersenyum tulus. Thanks. Kudoakan dietmu sukses.
R: Debu seharga intan. Jika dietku sukses, pasti tidak sekurus sedotan sepertimu. Jaga suara, ada byk telinga siap menyantapmu
Z: Hahaha.. Jadi api cemburumu kemarin tak cukup banyak membakar lemak? Ah, payah kamu. ;)
R: Haha api cemburu yg mana? Cuma ada sedikit asap rindu yg meniup mata lalu beberapa air menetas jatuh dari kelopaknya saat itu
Z Kau sudah tau dong rasanya sakit. Kini kau juga rasa nikmatnya sembuh. Nikmatilah dengan memberi maaf. Maaf, Ne. :)

Sekian.

NB:
Ini saya ambil dari tumblr mas Tomkur di SINI . Bahasanya tingkat dewa kakak. Orang macam saya mana paham yang beginian. Hahaha. 
Ini adalah kata-kata yang paling aku suka "Doa kita sedang berada di lintasan. Jika tidak bertemu, terima kasih sudah pernah menyebut namaku".
#astaghfirulloh baru aja tobat udah mulai lagi -__-

Tobat Kakaaaaak

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 29, 2012 2 comments

waaaah #jleb 99X

Waduuh…. Sepertinya saya kenek’an saudara-saudara. Pas dulu si DIA hatinya sampe berbunga-bunga nggak ya? Jangan2 udah dicatat sebagai dosa sm malaikat. Piye iki??
*brb tobat sama Alloh #astaghfirullohal’adzim

Keajaiban di Sisi Alloh

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 29, 2012 0 comments

Tentang penempatan.

Untuk urusan yang satu ini memang harus benar2 pasrah sama Alloh. Tapi pasrah bukan berarti menyerah, tetap berdoa dan husnudhon billah. Bagaimanapun memang keajaiban di sisi Alloh.

Kue Lapis Singkong

Posted by Arif Sofi On Selasa, Agustus 28, 2012 0 comments

Lapis singkong.
Ini obrolan yang terjadi setelah selesai rapat siang tadi.
Aku: " Mbak, snacknya sama nih (sambil nunjukin lapis singkong yang aku ambil dari ruang rapat)."
Mbak Tiwi: "Eh, iya sama. Rasanya enak ya."
Aku: "Hmmm...warnanya lucu mbak."
Mbak Tiwi: -___-"

Yang satu suka karena rasa, yang satu suka karena warna. Hahahaha

Upacara 17 Agustus

Posted by Arif Sofi On Selasa, Agustus 28, 2012 0 comments

Sang Merah Putih.

Tanggal 17 Agustus
Kau tentu tahu makna dari tanggal tersebut bukan? Tanggal dimana terlahir sebuah bangsa baru, Republik Indonesia. Tak heran jika pada tanggal tersebut diadakan upacara untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa kita tercinta ini. Semua itu untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan yang sampai saat ini bisa kita rasakan.
Aku pun juga mengikuti upacara pada tanggal 17 Agustus ini. sebagai abdi negara, upacara 17 Agustus menjadi cerita lain tentunya. Berseragam Korpri lengkap, aku masuk dalam barisan upacara. Hey, kau tahu? Hari ini adalah upacara pertama kali bagiku setelah hampir 4 tahun tidak mengikuti upacara hari kemerdekaan. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2008 silam, aku melanjutkan study ku selama 3 tahun. Sejak tahun 2008-2011, aku sama sekali belum pernah mengikuti upacara bendera lagi.

Secuil dari 1433H

Posted by Arif Sofi On Selasa, Agustus 28, 2012 0 comments

Keluarga besar (minus aku)
Depan (ki-ka): Mas Tendi, Maziya (ini favorit akuuu :* ), Jizdan, Khasya, Liliana, Naila, Sitta, Hendra, Hendy.
Belakang (ki-ka): Mbak Erma, Salisa, Ibu, Bapak.



Masih di rumah :)
Baru nyadar kalo Bapak mengacungkan jarinya membentuk huruf "L" (terobsesi tokoh "L" death note kali yaa?!).


my sista & me
Foto ini adalah akal-akalan dari si eMbak, niatnya nanti mau di-upload di facebook trus dibuat PP. Biar orang2 yang liat PP ku (emang ada??) jd penasaran sama cewek di sebelah aku. -___-"

Aku!

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 08, 2012 0 comments


Jangan berharap bisa memahami orang lain, jika masih belum bisa memahami diri sendiri.

Minggu Pagi Ceria

Posted by Arif Sofi On Jumat, Agustus 03, 2012 0 comments

Bapak & Ibu :)

Selesai sholat subuh, aku bergegas ke kamar untuk segera mengambil Handphone. Ini sudah menjadi agendaku di setiap hari minggu pagi. Paling tidak dua minggu sekali aku menyempat-nyempatkan waktu untuk menelpon keluarga di Salatiga, Ibu, Bapak dan juga saudara-saudaraku. Menanyakan kabar, melepas rasa rindu dengan keluarga, dan saling mendoakan satu sama lain. Menyenangkan sekaligus mengharukan. Itu yang kurasakan selama bercakap-cakap dengan mereka.
Aku mencari nama adikku dalam phonebook kemudian meneleponnya. Karena pada pagi buta seperti ini, biasanya Ibu jarang memegang HP. Karena itu aku memilih untuk menelepon adikku, kebetulan kami juga menggunakan operator seluler yang sama, mujhid muzhid, pikirku.
Tuut..tuut…tuut.
“Assalamualaikum.”
“Waalaikumussalam,” aku menjawab salam adikku.
“Bentar Mas, Ibu lagi nderes,” kata Salisa, adik perempuanku yang pertama. Tanpa aku minta, adikku langsung paham siapa yang ingin aku ajak bicara pertama kali, Ibu.
Samar-samar aku mendengar Salisa memanggil-manggil nama Ibu, “Ibu, Mas Arif nelpon.”
“Assalamualaikum.”
Ah..aku tidak akan pernah lupa suara ini. Suara yang begitu lembut, begitu menentramkan, seakan hati ini berdesir, bahagia. Dan akupun tersenyum.
“Waalaikumussalam,” jawabku.

Behind The Scene "Anugrah Terindah"

Posted by Arif Sofi On Kamis, Juli 19, 2012 0 comments

Benar-benar nggak punya ide, mau nulis apa bingung. Mau coba menggambar rasanya belum dapat fill-nya. Ngenet lama-lama nggak tau yang mau browsing apa. Hahaha…anak muda-anak muda. Apa ya? *masih mencoba berpikir*
Ah, aku jadi teringat dengan cerita Anugrah Terindah yang aku tulis sebelumnya. Sebenarnya ada azbabunuzul kenapa aku menulis kisah tersebut. Terutama tentang tokoh “Tiara”. Ceritanya yaitu kurang lebih 5 tahun yang lalu, sewaktu aku masih duduk di bangku kelas XII IA-3, saat kali pertama aku menjumpai Tiara. Aku mengenal Tiara hanya sekali dan itu di alam mimpi. Benar, saat itu aku bermimpi menjumpai seorang gadis bernama Tiara, nama lengkapnya Tiara Tarza.

Melihat, Mendengar, dan Merasakan

Posted by Arif Sofi On Rabu, Juli 18, 2012 0 comments



Ternyata ada banyak cara untuk menikmati hidup di dunia yang tidak abadi ini. Kuncinya hanya butuh sedikit memutar otak, berfikir, dan bersabar. Dan jreng, kau pun bisa melihat, mendengar, dan merasakan dari sudut pandang yang berbeda. Seketika itu sekelilingmu akan tampak berbeda dari biasanya. Meskipun dengan tempat, teman, dan kegiatan yang sama dengan sebelumnya tapi kamu akan menjumpai suasana yang berbeda. Perasaan yang tadinya bosan dengan hal-hal yang selalu sama dari hari ke hari akan berubah menjadi perasaan yang menyenangkan. Yah, menyenangkan karena kamu tidak hanya melihat pada satu sisi. Perluas pandanganmu, pertajam pendengaranmu, dan bukalah pintu hatimu. Maka ketika itu kamu akan menjumpai kelebihan yang ada padamu, kamu akan merasakan ribuan nikmat yang hanya diberikan untukmu, kamu akan memahami bahwa kamu adalah orang yang sangat beruntung. Tidak ada lagi rasa bosan, malas, sedih, takut, ragu-ragu. Kamu akan lebih mantap untuk menyongsong hari esok. Benar, kamu akan selalu menantikan datangnya hari esok karena kamu ingin melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang lebih hebat daripada hari ini, hari berikutnya, hari berikutnya dst.



Tulisan ini saya copas dari sini. Semoga bisa sedikit memberi gambaran bagi kita.

Ternyata sudah hamper sebulan juga saya tadak memposting tulisan diblog ini.. mumpung sempat mari kita lanjut bertukar pikiran. Pembahasannya masih melanjutkan postingan sebelumnya, yaitu tentang cinta…
Terkadang kita bingung, mau menikah dulu baru mencintai pasangan kita, sehingga tidak mungkin melakukan hal-hal yang dilarang agama. Atau mau mencintai seseorang dulu baru kemudian kita nikahi.

Berikut ini ada beberapa kisah tentang kehidupan rumah tangga yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran bagi kita yang bias kita jadikan pelajaran dan pertimbangan sebelum kita mengarungi bahtera rumah tangga.

Sebelumnya penulis minta maaf, kisah-kisah yang ditulis bukan tentang pengalaman penulis karena memang penulis belum mempunyai pengalaman berumah tangga.. hehehe.

Anugrah Terindah [part 6]

Posted by Arif Sofi On Jumat, Juli 06, 2012 0 comments


Selesai melaksanakan sholat Maghrib aku bersiap-siap untuk pergi menemuinya. Apapun jawaban yang dia berikan nanti, Insyaalloh adalah yang terbaik bagiku kedepannya, aku mencoba untuk tetap huznudhonbillah.
Begitu sampai di SS, aku langsung memilih tempat. Malam ini sepertinya tempat ini cukup sepi, tidak seperti biasanya yang sarat akan pengunjung. Tiba-tiba HP ku bergetar. Ternyata pesan darinya.
Meja nomor brp mas?
Akupun kemudian membalas SMS tersebut. Meja nomor 14.
Aku melihat dia bersama adiknya. Kemudian aku melambaikan tangan. Dia tersenyum kemudian berjalan kearahku sambil memasukkan Handphone-nya ke dalam tas kecil yang dia bawa. Aku amati sekilas, dia ternyata tidak banyak berubah, masih seperti dulu, masih dengan gayanya yang sederhana. Dia mengenakan baju dengan motif bunga-bunga dan jilbab berwarna merah muda. Dandanannya wajar, bahkan bisa dibilang sangat sederhana. Simple tapi menawan. Raut wajahnya menggambarkan keceriaan. Dan senyumnya masih sama, senyum yang menentramkan. Itulah yang membuatku jatuh hati padanya, pada seorang Tiara Zaskia.

Anugrah Terindah [part 5]

Posted by Arif Sofi On Kamis, Juli 05, 2012 0 comments


Sebenarnya di akhir masa kuliahku ini, aku diam-diam tertarik dengan seorang perempuan. Perempuan yang selalu membuatku penasaran. Ada sesuatu yang membuatnya terlihat berbeda dari perempuan yang lain. Dia adalah gadis yang lebih banyak diam, tidak banyak bicara. Tapi dari tingkah lakunya seakan-akan tersirat sebuah nasihat. Tak perlu banyak cakap ini itu, dengan melihat apa yang diperbuatnya saja aku merasa kenek’an. Ternyata yang aku lakukan selama ini belum seberapa. Inner beauty yang dimiliki gadis tersebut mampu menarik perhatianku. Pembawaan gadis ini sederhana tapi tetap menawan. Cara berpakaiannya nggak neko-neko, gaya bicaranya menunjukkan kalau dia gadis yang paham. Simple tapi begitu mempesona.
Akupun sempat meng-istikhorohi dirinya. Ku serahkan semua perkara ini pada Alloh, biarlah Alloh nantinya yang memberikan jawaban untukku. Dalam suatu malam ketika aku tidur, aku bermimpi mendapati gadis tersebut sedang sholat Dhuha kemudian dia membaca Al-Quran. Akupun kemudian terbangun dari tidurku. Apakah mimpi tadi jawaban yang ingin engkau tunjukkan pada hamba-Mu ini ya Alloh. Aku melihat jam, kala itu masih jam 3 malam. Ah sepertinya ini waktu yang tepat untuk berdoa, memohon kepada Sang Kuasa. Sebenarnya akupun belum begitu yakin dengan mimpiku. Apakah itu jawaban dari permasalahanku atau hanya bunga tidur semata? Dalam hati kecilku berkata, aku tidak akan pernah tahu kalau aku tidak mencobanya. Setelah pengumuman kelulusan nanti, aku berniat memberanikan diri untuk berterus terang kepadanya. Yah…aku bermaksud untuk melamarnya.

Anugrah Terindah [part 4]

Posted by Arif Sofi On Kamis, Juli 05, 2012 0 comments

Sebagai mahasiswa kawakan yang hampir 4 tahun tinggal di Jogja, aku merasakan bahwa Jogja merupakan kota yang unik. Jogja never ending Asia, begitulah kata-kata yang sering ku dengar dari orang-orang. Memang banyak sekali kenanganku bersama kota Jogja ini, bersama orang-orang yang ada disini, juga bersama dirinya.
Layaknya mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, di akhir semester 7 ini akupun sudah mengambil ancang-ancang untuk mempersiapkan skripsi. Mulai sibuk mondar-mandir ke perpustakaan untuk mencari literature yang sesuai dengan materi yang akan ku ambil. Melihat-lihat skripsi tahun lalu yang kiranya bisa dibuat contoh. Dan puncaknya di semester 8 aku benar-benar mulai disibukkan dengan skripsi ini. Seharian di depan laptop, membaca buku-buku referensi, konsultasi dengan dosen pembimbing dsb. Saking sibuknya akupun kadang tidak sempat untuk latihan bola di sore hari. Aku berkeinginan Oktober nanti aku sudah harus diwisuda.
Bosan di kamar akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke masjid, sekalian menunggu waktu ashar tiba. Kulihat papan pengumuman yang menempel di depan masjid. Di papan tersebut terpampang sebuah pamflet warna ungu bertuliskan “JOGJA KULINER”. Wah acaranya tinggal seminggu lagi pikirku. Aku teringat persiapan kami sebulan yang lalu untuk mempersiapkan acara tersebut. Musyawarah ini itu untuk melihat progress dan kesiapan dari acara yang akan kami selenggarakan  . Konsep acara “JOGJA KULINER” ini sebenarnya sederhana, yaitu menyajikan aneka jajanan yang terbuat dari singkong. Nantinya kami akan mengadakan bazar yang menjual berbagai makanan yang terbuat dari singkong. Para remaja putri dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi kebebasan berkreasi membuat makanan dengan bahan dasar singkong.

Aku, Sholat, dan Masjid

Posted by Arif Sofi On Selasa, Juli 03, 2012 0 comments


Cobaan jaman sekarang, sudah satu kos, satu komplek kok ya kalau sholat masih suka sendiri-sendiri.
Buat apa satu kos atau satu komplek kalau sholat saja belum bisa berjamaah?
Buat apa masjid-masjid direnovasi, fasilitasnya dilengkapi, kalau untuk sholat di masjid saja rasanya aras-arasen?
Ini lho masjid saya, bagus kan?
Masjidnya memang bagus Mas, tapi sayang nggak ada yang mau “meramaikannya”. Masa yang sholat cuma Imam sama Muadzinnya saja. Nggak jauh berbeda dengan balai di Kelurahan, ramainya kalau pas ada event saja. Naudzubillahimindzalik.

Foto

Posted by Arif Sofi On Selasa, Juli 03, 2012 0 comments


“Mas, coba lihat ini deh?”
Dia memperlihatkan sebuah foto kepadaku. Aku mengamati foto tersebut. Hei, itu foto dia sedang memangku seorang balita. Dalam foto itu dia terlihat sangat cantik dengan senyumnya yang manis. Balita mungil dipangkuannya tersebut dipakaikan jilbab, terlihat sangat menggemaskan dengan wajah bulatnya. Kulit balita itu putih bersih. Balita itu juga tersenyum, mirip sekali dengan dirinya.

Anugrah Terindah [part 3]

Posted by Arif Sofi On Senin, Juli 02, 2012 0 comments


Hari Minggu pagi di lapangan Gondokusuman kedua kesebelasan sudah siap untuk bertanding bola. Kesebelasan PPM Kepuh bermain bersama Kesebelasan Gondokusuman. Di tribun penonton, supporter kedua tim tak kalah serunya memberi dukungan pada tim kesayangannya. Dari kejauhan aku melihat Raisa bersorak-sorak, dia tampak anggun dengan kaos warna merah jambunya. Di sebelah kanannya ada seorang remaja berjilbab putih dan mengenakan baju warna biru, Tiara. Dia mahasiswi semester 1 Jurusan Kedokteran UGM, belakangan aku mengetahui kalau dia juga pandai menggambar. Di samping kiri Raisa ada Mbak Ana. Mbak Ana adalah mahasiswi sekaligus mubalighot di PPM Kepuh, Mbak Ana mengambil Jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dia juga sudah semester 7, sama denganku.
Pertandingan kali ini begitu seru, kedua tim sama-sama ingin mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Wasit meniup peluit panjang, tanda permaian telah usai, dan kedudukan kala itu imbang 2-2. Keringat mengucur deras membasahi tubuh kami, tapi kami sangat menikmatinya. Pemain kedua kesebelasan saling berjabat tangan diikuti riuh tepuk tangan dari kedua supporter.
Kami kemudian berkumpul bersama sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh remaja putri. Ngobrol ngalor ngidul, tertawa bersama, pokoknya intinya silaturrahim lah.
Sekitar pukul 09.30 kami membereskan perlengkapan kami, memungut sampah-sampah yang berserakan agar tidak mengotori lapangan. Kemudian kami bersama-sama kembali ke kos masing-masing. Lapangan yang tadinya ramai dengan hiruk pikuknya sekarang benar-benar lenggang.