Lampu Pijar

gelap-cahaya-terang

  • Hei, selamat datang, sugeng rawuh, welcome di blog saya. Di sini tempat corat-coret saya. Itung-itung turut mengurangi pemakaian kertas dan menjaga lingkungan :). Let's go green and enjoy reading.

Champions League 2012-2013

Posted by Arif Sofi On Jumat, Agustus 31, 2012 0 comments

Drawing Champions League

Hasil drawing Liga Champions 2012-2013 telah ditentukan. Uyeee...this is the greatest competition in club football. Dan yang paling ditunggu-tunggu mungkin laga di Grup D. The champions of Spain, Netherlands, Germany and England were all thrown together in the same group. Drama apa yang akan dipertontonkan oleh 32 klub dalam Champions musim ini? Wallohua'lam bissowab #eh.

Potato #1

Posted by Arif Sofi On Kamis, Agustus 30, 2012 0 comments

Baby & Hijab
Ini Liliana pas masih umur sekitar 3 tahunan. Ngambil foto ini pakai HP Sony Ericsson k310i yang jadul itu (dan sekarang si HP udah ilang).

Mengejar Matahari

Posted by Arif Sofi On Kamis, Agustus 30, 2012 0 comments

Mengejar matahari

Ternyata ada kesamaan ketika saya berangkat maupun pulang ngantor, sama-sama mengejar matahari.

Lionel Messi

Posted by Arif Sofi On Kamis, Agustus 30, 2012 0 comments

Lionel Messi
Melihat Messi memainkan bola di lapangan seperti melihat pelukis memainkan kuasnya di atas kanvas, sama-sama menunjukkan sebuah seni.

Kicauan Pencinta Kata

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 29, 2012 0 comments


Selasa malam, 31 Januari 2012.
Sekitar pukul 19.35 mata saya seolah tertarik oleh kicauan 2 Pencinta Kata yang saling bersahut-sahutan di sepanjang timeline Twitter saya. Daripada memenuhi kolom favorit saya, jadi lebih baik dipindahkan kesini. Berikut percakapan mereka, silahkan ditilik.. ;)

………………………………………………………………………………………………………..

Z : Koe orang tau kenapa twit gua suke nongol dua kali??!
R : Karena sekali kamu itu ga cukup
Z:  Jangan suka ngeledek. Sekali lagi kamu ngeledek, kubuat puisi berjudul Rahne, dan ditulis dengan huruf besar semua. :|
R: Kok ngeledek? Itu pujian. Ah mata kamu udah kebanyakan debu, tulisanku ga disaring dulu sebelum ditelan kepalamu.
Z:  Baiklah, aku minta maaf. Berilah maaf saja. Jangan memberi hati sekaligus. Aku takut kamu sakit, nanti bisa banyak yang jenguk.
R: Kamu minta maaf, aku minta kamu. Gimana? *siap siap dicubit dari 8 arah mata angin*
Z: Mintalah aku kepada Tuhan, sebab Ia yang memilikiku.
R: Kata Tuhan kamu ada di tangannya. Kata orang orang, jodoh di tangan Tuhan. Aku ingin membuat tali simpul di kedua kalimat tadi
Z: Aku sadar aku pernah salah dan mungkin masih, tetapi mungkin kamu tidak sadar, kamu pemaaf yang aku cari.
R: Udah udah, ada banyak mata yang menangkap kita berdua, nanti kita susah keluar dari kepala mereka. :p
Z: Baik, ini terakhir. Aku cuma mau bilang, sampai sekarang aku belum mendapat jawaban tentang mengapa kamu tak punya sayap. Bye.
R: Btw, sayapku tersimpan rapi, akan kupakai nanti, sabar, aku baru terjatuh.
Z: Kamu tidak usah terbang. Berjalan saja, biar aku jadi lantainya.
R: Kalo kamu jadi lantai, jangankan menginjak, berjalan jinjit aku pun tak mau. Kalo aku berjalan, iringilah aku. Sehasta bahumu.
Z: Aku hanya ingin sekali menjadi lantai. Biar aku dapat mencium lututmu yang bertelut sebut namaku kepada Dia.
R: Aku bersujud, kamu berlutut. Doa kita sedang berada di lintasan. Jika tidak bertemu, terima kasih sudah pernah menyebut namaku
Z: Bahkan aku tidak menyebut namamu saja, aku memahatnya di dalam hati, dengan tatapan diam yang paling tajam.
R: Jika namaku terpahat, maka bayanganmu terukir di bias mata. Biar Tuhan yang melukis kita, entah di kanvas yang sama atau tidak
Z: Itulah mengapa aku merasa beruntung. Aku dapat melihat lukisan Tuhan, dan itu kamu, pelukis kata. :)
R: Dilihat olehmu adalah keberuntungan yang paling manis. Aku ingin berlari ke mimpimu dan diam sejenak disitu.
Z: Dan matamu adalah penerang dalam menulis, sehingga kata-kataku dapat berjalan ke segala pelosok kepala. :)
R: Aku heran belum ada rasi bintang dengan sebutan namamu. Rasa rasanya pantas, karena kamu penerang dalam langit kata-kataku.
Z: Berapa banyak pasir di laut, Ne? Sebanyak itu aku ingin kamu tersenyum.
R: Sekeras apa angin di musim ini? Aku ingin mereka menghempaskanku sekarang dan melengkungkan pelangi memancing tawamu.
Z: Haha, dasar pintar. Segala alam kau libatkan hanya untuk buat orang sedebu aku tersenyum tulus. Thanks. Kudoakan dietmu sukses.
R: Debu seharga intan. Jika dietku sukses, pasti tidak sekurus sedotan sepertimu. Jaga suara, ada byk telinga siap menyantapmu
Z: Hahaha.. Jadi api cemburumu kemarin tak cukup banyak membakar lemak? Ah, payah kamu. ;)
R: Haha api cemburu yg mana? Cuma ada sedikit asap rindu yg meniup mata lalu beberapa air menetas jatuh dari kelopaknya saat itu
Z Kau sudah tau dong rasanya sakit. Kini kau juga rasa nikmatnya sembuh. Nikmatilah dengan memberi maaf. Maaf, Ne. :)

Sekian.

NB:
Ini saya ambil dari tumblr mas Tomkur di SINI . Bahasanya tingkat dewa kakak. Orang macam saya mana paham yang beginian. Hahaha. 
Ini adalah kata-kata yang paling aku suka "Doa kita sedang berada di lintasan. Jika tidak bertemu, terima kasih sudah pernah menyebut namaku".
#astaghfirulloh baru aja tobat udah mulai lagi -__-

Tobat Kakaaaaak

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 29, 2012 2 comments

waaaah #jleb 99X

Waduuh…. Sepertinya saya kenek’an saudara-saudara. Pas dulu si DIA hatinya sampe berbunga-bunga nggak ya? Jangan2 udah dicatat sebagai dosa sm malaikat. Piye iki??
*brb tobat sama Alloh #astaghfirullohal’adzim

Keajaiban di Sisi Alloh

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 29, 2012 0 comments

Tentang penempatan.

Untuk urusan yang satu ini memang harus benar2 pasrah sama Alloh. Tapi pasrah bukan berarti menyerah, tetap berdoa dan husnudhon billah. Bagaimanapun memang keajaiban di sisi Alloh.

Kue Lapis Singkong

Posted by Arif Sofi On Selasa, Agustus 28, 2012 0 comments

Lapis singkong.
Ini obrolan yang terjadi setelah selesai rapat siang tadi.
Aku: " Mbak, snacknya sama nih (sambil nunjukin lapis singkong yang aku ambil dari ruang rapat)."
Mbak Tiwi: "Eh, iya sama. Rasanya enak ya."
Aku: "Hmmm...warnanya lucu mbak."
Mbak Tiwi: -___-"

Yang satu suka karena rasa, yang satu suka karena warna. Hahahaha

Upacara 17 Agustus

Posted by Arif Sofi On Selasa, Agustus 28, 2012 0 comments

Sang Merah Putih.

Tanggal 17 Agustus
Kau tentu tahu makna dari tanggal tersebut bukan? Tanggal dimana terlahir sebuah bangsa baru, Republik Indonesia. Tak heran jika pada tanggal tersebut diadakan upacara untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa kita tercinta ini. Semua itu untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan yang sampai saat ini bisa kita rasakan.
Aku pun juga mengikuti upacara pada tanggal 17 Agustus ini. sebagai abdi negara, upacara 17 Agustus menjadi cerita lain tentunya. Berseragam Korpri lengkap, aku masuk dalam barisan upacara. Hey, kau tahu? Hari ini adalah upacara pertama kali bagiku setelah hampir 4 tahun tidak mengikuti upacara hari kemerdekaan. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2008 silam, aku melanjutkan study ku selama 3 tahun. Sejak tahun 2008-2011, aku sama sekali belum pernah mengikuti upacara bendera lagi.

Secuil dari 1433H

Posted by Arif Sofi On Selasa, Agustus 28, 2012 0 comments

Keluarga besar (minus aku)
Depan (ki-ka): Mas Tendi, Maziya (ini favorit akuuu :* ), Jizdan, Khasya, Liliana, Naila, Sitta, Hendra, Hendy.
Belakang (ki-ka): Mbak Erma, Salisa, Ibu, Bapak.



Masih di rumah :)
Baru nyadar kalo Bapak mengacungkan jarinya membentuk huruf "L" (terobsesi tokoh "L" death note kali yaa?!).


my sista & me
Foto ini adalah akal-akalan dari si eMbak, niatnya nanti mau di-upload di facebook trus dibuat PP. Biar orang2 yang liat PP ku (emang ada??) jd penasaran sama cewek di sebelah aku. -___-"

Aku!

Posted by Arif Sofi On Rabu, Agustus 08, 2012 0 comments


Jangan berharap bisa memahami orang lain, jika masih belum bisa memahami diri sendiri.

Minggu Pagi Ceria

Posted by Arif Sofi On Jumat, Agustus 03, 2012 0 comments

Bapak & Ibu :)

Selesai sholat subuh, aku bergegas ke kamar untuk segera mengambil Handphone. Ini sudah menjadi agendaku di setiap hari minggu pagi. Paling tidak dua minggu sekali aku menyempat-nyempatkan waktu untuk menelpon keluarga di Salatiga, Ibu, Bapak dan juga saudara-saudaraku. Menanyakan kabar, melepas rasa rindu dengan keluarga, dan saling mendoakan satu sama lain. Menyenangkan sekaligus mengharukan. Itu yang kurasakan selama bercakap-cakap dengan mereka.
Aku mencari nama adikku dalam phonebook kemudian meneleponnya. Karena pada pagi buta seperti ini, biasanya Ibu jarang memegang HP. Karena itu aku memilih untuk menelepon adikku, kebetulan kami juga menggunakan operator seluler yang sama, mujhid muzhid, pikirku.
Tuut..tuut…tuut.
“Assalamualaikum.”
“Waalaikumussalam,” aku menjawab salam adikku.
“Bentar Mas, Ibu lagi nderes,” kata Salisa, adik perempuanku yang pertama. Tanpa aku minta, adikku langsung paham siapa yang ingin aku ajak bicara pertama kali, Ibu.
Samar-samar aku mendengar Salisa memanggil-manggil nama Ibu, “Ibu, Mas Arif nelpon.”
“Assalamualaikum.”
Ah..aku tidak akan pernah lupa suara ini. Suara yang begitu lembut, begitu menentramkan, seakan hati ini berdesir, bahagia. Dan akupun tersenyum.
“Waalaikumussalam,” jawabku.