Lampu Pijar

gelap-cahaya-terang

  • Hei, selamat datang, sugeng rawuh, welcome di blog saya. Di sini tempat corat-coret saya. Itung-itung turut mengurangi pemakaian kertas dan menjaga lingkungan :). Let's go green and enjoy reading.

Hitam Putih Kehidupan

Posted by Arif Sofi On Jumat, Oktober 12, 2012 4 comments



Kemarin malam, saya menyaksikan acara Hitam Putih yang pada saat itu bintang tamunya adalah Uya Kuya sekeluarga. Yang menarik dari acara yang ditayangkan semalam adalah beberapa pesan moral yang bisa kita ambil.
Salah satunya yaitu saat si Host (Deddy Corbuzier) memberikan hadiah kepada dua anak Uya Kuya (Cinta dan Nino). Hadiah pertama diberikan kepada Cinta, yang dibungkus dengan kotak berwarna merah  muda kemudian dihiasi dengan pita. Isi dari kotak itu adalah sebuah lollipop. Hadiah kedua diberikan kepada Nino (adik laki-laki Cinta). Hadiah kali ini tanpa kotak kado, hanya dimasukkan dalam sebuah kantong. Dan setelah dikeluarkan isinya pun sama, sebuah lollipop tapi dengan ukuran yang lebih besar daripada sebelumnya.
Yang bisa diambil dari kejadian tersebut adalah pada dasarnya semua perempuan itu menyukai keindahan. Gaun yang indah, rumah yang bersih dan rapi, bunga-bunga dengan ragam warna yang mempesona, laki-laki dengan kata-kata yang baik dan sopan. Apapun itu asalkan menunjukkan sebuah keindahan, perempuan akan lebih tertarik. Dicontohkan dengan hadiah berupa lollipop yang dibungkus dengan kotak kado kemudian dihiasi dengan pita. Lain halnya dengan laki-laki. Laki-laki tidak terlalu mempermasalahkan tentang keindahan tapi cenderung lebih pada nilai, baik kuantitas maupun kualitas. Sifat dasar laki-laki adalah senang jika dia dinilai lebih (memiliki nilai tambah), baik itu oleh orang tuanya, saudara, istri, atasannya di kantor , siapapun itu. Dicontohkan dengan lollipop yang hanya dimasukkan dalam kantong tetapi memiliki ukuran yang lebih besar.
Pesan moral kedua yaitu ketika Deddy Corbuzier menceritakan pengalamannya saat jalan-jalan bersama anaknya. Dia menceritakan waktu itu anaknya bermain perosotan dalam sebuah arena ice skating. Untuk menikmati wahana tersebut, mereka harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 35.000,00/30 menit. Ketika sang anak sedang asyik bermain, dia melihat ada seorang anak seusianya menangis, merengek kepada kedua orang tuanya agar diperbolehkan untuk bermain perosotan tersebut. Tapi si orang tua tersebut tetap tidak memperbolehkan sang anak untuk bermain. Bahkan si orang tua bilang pada anaknya “Ngapain main begituan, ngabisin uang aja.” Melihat kejadian tersebut, anaknya si Deddy Corbuzier merasa iba dengan si anak yang menangis. Kemudian dia memberikan uang Rp 50.000,00 miliknya sendiri kepada orang tua si anak agar anaknya diperbolehkan untuk bermain perosotan. Orang tua anak tersebut menolak pemberian tersebut. Mungkin karena merasa tersinggung, si orang tua mengeluarkan dompetnya dan disana terdapat segepok uang ratusan ribu. Mereka orang kaya, tapi sayangnya mereka tidak mau mengorbankan (hanya) sedikit dari kekayaannya untuk kebahagiaan anaknya. Miris. Bayangkan ketika nanti si anak tersebut sudah dewasa dan sang orang tua tersebut sudah sangat tua bahkan sakit-sakitan dan diharuskan untuk berobat ke rumah sakit, lalu si anak tersebut ngomong “Ngapain ke rumah sakit, ngabisin duit aja.” Sakit bukan?
Dari kejadian tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa apa yang kita tanam saat ini, dikemudian hari kita sendirilah yang akan menuai hasilnya. Dalam hal apapun, dunia maupun akhirot. Saat orang tua mengajarkan kebaikan ke anak-anaknya maka saat si anak telah dewasa, anak tersebut pasti akan membalas kebaikan kita. Selain itu anak tersebut nantinya juga akan mengajarkan kebaikan ke anak-anaknya kelak, sama seperti saat kita mengajarinya dulu. Biarpun anak-anak, biarpun masih kecil tapi mereka tahu dengan apa yang kita perbuat. So, jangan salah langkah dalam memberikan pembelajaran pada anak. Jangan takut menderita, miskin, melarat dsb dengan pengorbanan yang kita lakukan. Semua itu akan terbalas dengan kebahagiaan orang-orang di sekitar kita. Sering kali yang saya temui, pengorbanan yang dilakukan kecil nilainya bila dibandingkan dengan kebahagiaan yang akan diperoleh. Jangan segan untuk menolong orang, jangan segan untuk menyapa “hai” ataupun melayangkan senyuman, jangan segan untuk bersedekah, jangan segan untuk beribadah. Percayalah,hasil yang akan didapat insya Alloh akan lebih menyenangkan.

Pilihan Alloh Saja

Posted by Arif Sofi On Rabu, Oktober 10, 2012 0 comments

Pukul 07.15 WIB
Setelah absen, aku langsung naik ke ruanganku di lantai 10. Berhubung pagi tadi aku sudah makan, kali ini aku memutuskan untuk tetap di ruangan. Mengeluarkan netbook dari dalam tas kemudian menyalakannya. Sembari menunggu proses booting selesai, aku menyeduh secangkir teh manis hangat, lumayanlah untuk menghangatkan suasana di pagi ini. Baru beberapa saat aku duduk di kursiku, ada orang yang mengucapkan salam dari arah belakangku.
Assalamualaikum.”
Waalaikumussalam,” jawabku.
Oh ternyata seorang Bapak dari direktorat sebelah. Ada apa gerangan pagi-pagi begini beliau mencariku.
“Mas Arif ada photoshop nggak?”
“Ada pak.”
“Amal sholih edit foto anak saya, Mas. Mau dipake buat haji,” kata si Bapak sambil menyerahkan flash disk.

Kawah Putih

Posted by Arif Sofi On Senin, Oktober 08, 2012 0 comments


Setelah acara keakraban kemarin ada satu kesimpulan yang saya dapatkan.
Secepatnya memiliki kamera DSLR!
*maribung, mari menabung.