Lampu Pijar

gelap-cahaya-terang

  • Hei, selamat datang, sugeng rawuh, welcome di blog saya. Di sini tempat corat-coret saya. Itung-itung turut mengurangi pemakaian kertas dan menjaga lingkungan :). Let's go green and enjoy reading.

Bersabarlah!

Posted by Arif Sofi On Senin, April 09, 2012 3 comments

Kali ini aku mau sedikit bercerita tentang sebuah film yang pernah aku tonton. Sebenarnya aku sendiri tidak suka yang namanya menonton film. Bisa dibilang sangat jarang kulakukan. Film yang ku tonton kali ini merupakan sebuah drama jepang. Judul film tersebut “Proposal Daisakusen”.
Film tersebut menceritakan tentang dua orang sahabat Ken Iwase dan Rei Yoshida, yang sebenarnya saling mencintai semenjak SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Tapi sayangnya mereka belum mengunggkapkan perasaan mereka masing-masing. Konflik pun terjadi setelah Rei akan menikah dengan dosen yang mengajar mereka di universitas. Untuk review lebih lanjut silakan ditonton sendiri.
Yang membuatku tertarik dengan film tersebut adalah ceritanya. Mungkin bisa dibilang kisah cinta yang aku alami saat ini hampir seperti kisah cinta mereka. Saling menyukai satu dengan yang lainnya, tapi belum mengungkapkan perasaan tersebut. Sebenarnya cukup mengatakan “aku suka kamu”, maka semuanya akan beres. Tapi baik aku maupun dirinya enggan untuk mengatakannya.
Seperti kebanyakan perempuan pada umumnya, mungkin dia malu untuk mengakui bahwa dia sebenarnya suka denganku. Dia menyimpan perasaannya sembari menunggu diriku yang “lamban” ini untuk mengungkapkannya terlebih dahulu. Dalam penantian itu mungkin saja dia merasa bosan, bosan dengan diriku yang begitu “lamban”. Tak heran bila dia yang sebenarnya aku sukai, mulai meninggalkanku dan berpindah ke lain hati. Meninggalkanku karena telah benar-benar merasa jenuh dengan penantian itu.
Aku pun tak menyalahkannya bila dia akhirnya meninggalkanku dan berpindah ke lain hati. Salah sendiri aku terlalu “lamban”. Sebenarnya aku tidak “lamban”. Aku hanya bersabar. Sabar menanti saat yang tepat. Saat yang tepat untuk diriku dan juga dirimu. Mungkin kesabaraku inilah yang membuatmu bosan. Tapi kalau kau memang benar-benar suka denganku, seharusnya kau pun juga bisa bersabar.
Apakah kau merasa senang bila memetik buah yang belum masak dari pohonnya? Kalaupun kau memetiknya, kau pasti enggan untuk memakannya bukan?
Itulah mengapa saat ini kita harus bersabar. Kita harus sabar menunggu sampai buah itu telah benar-benar matang. Apabila kita mau sama-sama bersabar dalam penantian ini, InsyaAlloh kita akan sama-sama merasakan manisnya buah yang kita petik. Percayalah bahwa kesabaran kita akan berbuah suatu kebahagiaan.

Categories: ,

+ comments + 3 comments

Anonim
10 April 2012 pukul 14.48

super sekali pak ustadz ini. dari dorama menjadi pengingat kita semua. nice kakak :D

keep posting.

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Bersabarlah!
12 April 2012 pukul 04.31

semangat kakak..!! ak mendukung mu..!!

Terimakasih Istiqomah atas Komentarnya di Bersabarlah!
13 April 2012 pukul 13.30

hahaha...cuma iseng-iseng nulis

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-q =))