Kau pernah alami bagaimana
rasanya patah hati?
Ah entahlah, tapi sepertinya
aku pernah membuat orang patah hati. Maaf ya J
Tak sengaja sebenarnya, bahkan
tak terlintas sedikitpun dalam benakku. Ah saya ini siapa tho? Terkenal juga
nggak, tampang ya apa adanya, harta…ah jangan ditanya? Buat makan aja harus
kerja srabutan kesana-kemari. Boro-boro membuat orang patah hati, pun membuat
orang jatuh hati juga enggan.
Heran? Pasti.
Apa tho kok bisa-bisanya saya
yang ‘hanya’ seperti ini bisa buat orang patah hati? Dilihat dari apanya coba?
#geleng2
Tapi ada hikmah dari semua
itu. Pertama, Alhamdulillah ya Alloh, biarpun begini ternyata masih ada orang
yang mengasihi mengkasihani diri hamba. Kedua, ternyata yang namanya
komunikasi itu sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, jangan
pernah buat siapapun patah hati/sakit hati/iri hati dan sebangsanya.
Semoga setelah kejadian tempo
hari, tidak ada lagi yang patah hati oleh karena ulah saya. Tak enak rasanya
melihat orang bersedih karena kecerobohan kita biarpun itu tak disengaja.
Semoga kita tidak saling
dosa-mendosakan yah.
+ comments + 2 comments
Nah..gitu dongs. Bisa komen dengan nyaman nii.haha.. Eh rif, penggunaan kata pengganti orang pertamanya kok nggak konsisten. Diawal-awal pake 'aku' eh...ke bawahnya jadi 'saya'. >,< CMIIW
Terimakasih denny atas Komentarnya di Patah hati?@denny hahaha..maaf sebelumnya kakaaa. Ini kan bukan buat skripsi jd bahasanya rada amburadul, tp saran diterima, insya Alloh selanjutnya lbh konsisten
Posting Komentar