Benar-benar nggak punya ide, mau nulis apa bingung. Mau
coba menggambar rasanya belum dapat fill-nya.
Ngenet lama-lama nggak tau yang mau browsing apa. Hahaha…anak muda-anak muda. Apa ya?
*masih mencoba berpikir*
Ah, aku jadi teringat dengan cerita Anugrah Terindah
yang aku tulis sebelumnya. Sebenarnya ada azbabunuzul
kenapa aku menulis kisah tersebut. Terutama tentang tokoh “Tiara”. Ceritanya yaitu
kurang lebih 5 tahun yang lalu, sewaktu aku masih duduk di bangku kelas XII
IA-3, saat kali pertama aku menjumpai Tiara. Aku mengenal Tiara hanya sekali
dan itu di alam mimpi. Benar, saat itu aku bermimpi menjumpai seorang gadis
bernama Tiara, nama lengkapnya Tiara Tarza.
Pada waktu itu, sedang booming-boomingnya novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman
El Shirazy. Teman-teman sekelas
terutama yang perempuan heboh memperbincangkan tentang novel tersebut. Sedangkan
aku waktu itu adalah seorang remaja yang lebih akrab dengan bola daripada
novel. Tiba-tiba saja teman sekelasku, namanya Ranggit, menyodorkan novel
tersebut di mejaku. Novel dengan sampul warna kuning kecoklatan dan bagian cover depannya terdapat gambar seorang
perempuan yang bercadar. Hmmm, jadi ini novel yang akhir-akhir ini sering
diperbincangkan.
“Coba baca Sof, ceritanya bagus,”
kata Ranggit. (Sejak SMA beberapa teman ada yang memanggilku Sofi karena di
kelasku ada 3 Arif, seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya)
“Ayat-Ayat Cinta,” aku mengeja judul
novel tersebut.
“Minat baca nggak? Temen-temen yang lain
udah antri pengen pinjem loh,” Ranggit memberikan penawaran.
Rasa penasaran sedikit muncul dalam
benakku. Apasih menariknya novel ini? Aku berpikir sejenak.
“Nggak apa-apa nih aku pinjem duluan?”
tanyaku.
“Nggak apa-apa, asal nggak lebih dari
3 hari,” jawab Ranggit.
“Okelah.”
Singkat cerita, akhirnya akupun
membaca novel tersebut. Dari satu judul ke judul yang lain sampai benar-benar
selesai. Ternyata cerita yang disampaikan sangat menarik. Maklumlah, ini adalah
novel pertama yang aku baca. Alur ceritanya disusun sangat apik. Membacanya,
seakan-akan aku menjadi tokoh utama
dalam novel tersebut. Karena saking
menikmatinya, sampai-sampai terbawa ke alam mimpi. Dan saat itulah aku berjumpa
dengan seorang perempuan. Seorang perempuan yang memakai jilbab dan
memperkenalkan dirinya sebagai Tiara Tarza.
Setelah bangun dari tidur, mimpi
tersebut tidak lenyap begitu saja dari pikiranku. Entah kenapa, aku mengingat
nama Tiara Tarza (bahkan sampai sekarang). Karena merasa penasaran akhirnya aku
mencoba searching nama tersebut di
internet. Iseng-iseng berhadiah, barangkali dia perempuan idamanku dan nantinya
akan menjadi jodohku (ngarep banget). Dan ternyata, ciluuuuk ba… silakan anda
mencoba sendiri.
Tidak hanya berhenti sampai disitu. Pada
era ke-Facebook-an, akupun belum mau
menyerah. Ketika menginjak semester 3 di bangku perkuliahan, akupun membuat
akun facebook. Telat banget buatnya,
memang itu disengaja dan membuatnya pun atas bujukan teman-teman yang lain. Sekali
lagi saya tekankan, saya lebih tertarik dengan bola daripada facebook, twitter, film, dorama dsb (dan sebangsanya). Masih berharap akan
menjumpai perempuan bernama Tiara Tarza, akupun menuliskan nama Tiara Tarza di
kolom search, kemudian enter. Dan apa
yang terjadi saudara-saudara. Untuk kali ini saya dapat tersenyum.
Karena terlanjur suka dengan Tiara,
akhirnya aku menjadikan Tiara sebagai tokoh utama dalam cerita Anugrah
Terindah. Tapi ada sedikit perubahan dari Tiara Tarza menjadi Tiara Zaskia,
yang penting sama-sama Tiara. Nggak mungkin juga kan tokoh utamanya aku
tulis nama kamu. Mungkin kalau ada yang mengenal Tiara Tarza boleh dong dikenalkan ke saya.
Posting Komentar